Sabtu, 13 Desember 2014

Senin, 17 November 2014

KKG MI BOKASERA: Tata Tertib

KKG MI BOKASERA: Tata Tertib: TATA TERTIB KEGIATAN KKGMI I.          KEWAJIBAN PESERTA/ANGGOTA KKG Setiap Peserta/Anggota KKGMI berkewajiban: a.      menaa...

Sabtu, 15 November 2014


Guru ideal haruslah mengetahui seluruh kebutuhan peserta didik sesuai dengan tingkat perkembangan. Guru harus bisa bersahabat dengan murid serta sekaligus menjadi teman belajar murid. Supaya guru bisa mengetahui apa saja kesulitan yang sedang dialami oleh siswa dalam pembelajaran.

Guru yang ideal harus berwibawa dan bijaksana. Hal ini untuk mengantisipasi murid yang berlaku tidak sopan karena terlalu dekat dengan gurunya. Guru harus selalu senantiasa memberikan hal positif pada murid dan mampu bersikap tegas namun tetap bijaksana kepada semua muridnya.


Pembinaan dari Ka UPTD Plosoklaten di GUGUS 4
Bekerja itu yang penting sesuai denganTupoksi, tidak perlu mengurusi pribadi orang lain, menjalin hubungan antar teman kerja juga sangat diperlukan agar dalam bekerja bisa nyaman dan aman.
Melaksanakan tugas dengan disiplin yang datang dari kesadaran diri & hati akan menghasilkan out put yang labih baik.
Guru diharapkan jangan menilai KS sebagai atasannya karena itu bukan kewenangannya.
Beliau juga berharap semua Guru, Kepala Sekolah bekerja sesuai Tupoksi. agar Pendidikan di Kec.Plosoklaten menjadi lebih berhasil baik.
.

Jumat, 10 Oktober 2014

Senin, 06 Oktober 2014

suleew doanqkz: MANAJEMEN KELAS : MASALAH MASALAH DALAM PENGELOLAA...

suleew doanqkz: MANAJEMEN KELAS : MASALAH MASALAH DALAM PENGELOLAA...: MASALAH MASALAH DALAM PENGELOLAAN KELAS (Kondisi yang Di Hadapi) A.     Penyebab Timbulnya Masalah Dalam Pengelolaan Kelas Penyeba...

It's My Blog: MASALAH DAN UPAYA PEMECAHAN MASALAH DALAM PENGELO...

It's My Blog: MASALAH DAN UPAYA PEMECAHAN MASALAH DALAM PENGELO...:   BAB I PENDAHULUAN A.     LATAR BELAKANG Dalam menangani tugasnya, guru-guru sering menghadapi permasalahan dengan kegiatan-keg...

It's My Blog: MASALAH DAN UPAYA PEMECAHAN MASALAH DALAM PENGELO...

It's My Blog: MASALAH DAN UPAYA PEMECAHAN MASALAH DALAM PENGELO...:   BAB I PENDAHULUAN A.     LATAR BELAKANG Dalam menangani tugasnya, guru-guru sering menghadapi permasalahan dengan kegiatan-keg...

[ Coretan Seadanya ]: Permasalahan Siswa dalam Pembelajaran SD

[ Coretan Seadanya ]: Permasalahan Siswa dalam Pembelajaran SD: Setiap pembelajaran selalu terjadi masalah-masalah yang muncul, terutama yang ada pada peserta didik. Namun contoh-contoh masalah ya...

Minggu, 28 September 2014



s

Sarana belajar yang memerlukan pembenahan, namun biaya belum ada, semoga segera menapat bantuan.
Para pemerhati pendidikan, semoga anda melihat ini

Puisi ku

SAHABAT


Bagiku sahabat adalah segalanya.
sahabat juga merupakan sebagian dari hidupku.
tapi..
sahabat tidak akan pernah ada,jika kita tidak menacarinya.
tidak akan pernah ditemukan jika kita tidak mecarinya dengan hati yang tulus.
sahabat adalah orang yang paling dekat dengan kita.
dan sahabat tidak akan pernah menghianati kita jika kita sendiri tidak membuat dia benci kepada kita.
persahabat..
tercipta dalam hati.
tidak tertulis,tak terlukis,tak rapu oleh perbedaan.
tak akan pernah tergantikan oleh waktu.
sahabat adalah anugrah yang terindah yang kau miliki.
sahabat yang bisa membuat kita tersenyum hingga tertawa lepas.
sahabat yang selalu membantu dan mendukung kita.
walau kita memiliki kekasih,tetapi tetap saja sahabat yang peling setia.
walau kita memiliki harta yang berlimpah,tetap sahabat yang paling berharga.
jaga dan sayangilah dia.
karna sahabat sejati tidak akan pernah tergantikan oleh apa pun.
 




INSTRUMEN STANDAR ISI

PETUNJUK
1.        Instrumen ini disusun untuk mamantau dan mengukur tingkat ketercapaian standar isi di  sekolah dasar tahun 2014 ;
2.        Instrumen agar dilaksanakan oleh pengawas sekolah sesuai dengan program kepengawasan semester ;
3.        Cara pengisian skor : Isilah dengan angka 4 untuk alternatif jawaban (a), 3 untuk alternatif jawaban (b), 2 untuk alternatif jawaban (c), dan 1 untuk alternatif jawaban (d);
4.        Apabila hanya ada 2 (dua) alternatif jawaban, maka jawaban (a) memiliki skore 4 dan jawaban (b) memiliki skore 1;
5.        Cara menentukan nilai skor adalah : Jumlah skor yang diperoleh dibagi hasil perkalian skor maksimal dengan jumlah item instrumen dikalikan dengan 100 , atau dengan rumus :
Skore hasil supervisi, monitoring, dan evaluasi =  100
Keterangan :
x = Jumlah skore yang diperoleh
n = Skor maximal
I.                    STANDAR ISI

NO
KOMPONEN
ASPEK
INDIKATOR SNP
NO.
ITEM PERTANYAAN/PERNYATAAN SNP (IKKM)
SKOR
1.
Kerangka Dasar                         Kurikulum
1.
Muatan Kurikulum
1.  Isi muata kurikulum:
(1)     Mata Pelajaran.,
(2)     Muatan Lokal.,
(3)     Kegiatan Pengembangan Diri.,
(4)     Pengaturan Beban Belajar,
(5)     Ketuntasan Belajar,
(6)     Kenaikan Kelas dan Kelulusan,
(7)     Pendidikan Kecakapan Hidup,
(8)     Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal
(9)     Mengintegrasikan PBKB
(10)  Dan lainnya
1
Isi Kurikulum SNP yang dilaksanakan sekolah terdiri dari muatan:
a.        8-9 muatan
b.        6-7 muatan
c.        5-6 muatan
d.        < 5 muatan









2.  Jumlah atau jenis panduan pelaksanaan Muatan kurikulum sekolah, yaitu panduan:
(1)     Mata Pelajaran.,
(2)     Muatan Lokal.,
(3)     Kegiatan Pengembangan Diri.,
(4)     Pengaturan Beban Belajar,
(5)     Ketuntasan Belajar,
(6)     Kenaikan Kelas dan Kelulusan,
(7)     Pendidikan Kecakapan Hidup,
(8)     Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal
(9)     Dan lainnya
2

Dalam pengembangan/penyusunan  kurikulum SNP terdapat panduan pelaksanaan muatan, dalam tahun terakhir yaitu memenuhi:
a.        8   panduan muatan
b.        6-7 panduan muatan
c.        5-6 panduan muatan
d.        < 5 panduan muatan





2.
Prinsip Pe-ngembangan Kurikulum
1.  Prinsip/keharusan melibatkan/bersama pihak-pihak terkait (KKG, PT, LPMP, Dinas Pendidikan, JarKur, Komite Sekolah, dll)

3





Pengembangan KURIKULUM SNP di sekolah dilaksanakan dengan prinsip / keharusan melibatkan:
a.         ≥ 8 lembaga
b.        5-7 lembaga
c.        2-4 lembaga
d.        Dilaksanakan sendiri /tidak melibatkan




2.  Prinsip/keharusan mengacu pada standar kompetensi lulusan dan standar isi dengan  pedoman: panduan KURIKULUM, UUSPN 20/2003, PP 19/2005, Permen 22,  23, dan 24/2006, Permen 06/200,  Panduan KURIKULUM, dll
4
Pengembangan KURIKULUM SNP di sekolah dilaksanakan dengan berpedoman kepada:
a.        ≥ 5 pedoman
b.        3-4 pedoman
c.        1-2 pedoman
d.        Tidak berpedoman







1.  Prinsip umum yang harus dipergunakan adalah mengacu kepada  :
(1)  Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan siswa dan lingkungannya.
(2)  Beragam dan terpadu.
(3)  Tanggap terhadap perkem-bangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
(4)  Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
(5)  Menyeluruh dan berkesinambungan.
(6)  Belajar sepanjang hayat,
(7)  Seimbang antara kepentingan pusat dan daerah.
5








Prinsip-prinsip umum yang dipergunakan oleh sekolah dalam pengembangan KURIKULUM SNP antara lain:
a.        7 prinsip
b.        5-6 prinsip
c.        3-4 prinsip
d.        1-2 prinsip







3.  Prinsip/keharusan ketersediaan referensi
6
Ketersediaan referensi yang memuat prinsip-prinsip pengembangan KURIKULUM SNP di sekolah dalam tahun terakhir:
a.        90-100 %
b.        80-89 %
c.        70-79 %
d.        < 70 %




4.  Prinsip multi strategi dalam pengembangan kurikulum SNP melalui:
(1)     Workshop/seminar orientasi, sosialisasi, dan pemahaman SKL, SI, dan lainnya yang relevan
(2)     Workshop pengembangan/ penyusunan kurikulum
(3)     Validasi hasil penyusunan KURIKULUM
(4)     Workshop review dan penyempurnaan
(5)     Pendokumentasian hasil akhir penyusunan KURIKULUM
7
Strategi, cara, dan mekanisme pengembangan KURIKULUM yang dilakukan dalam tahun terakhir melalui kegiatan:
a.        5 kegiatan
b.        4 kegiatan
c.        3 kegiatan
d.        1-2 kegiatan





8
Tingkat keberhasilan kegiatan pengembangan KURIKULUM dalam tahun terakhir::
a.        90-100 %
b.        80-89 %
c.        70-79 %
d.        < 70 %



3. Prinsip Pelaksanaan kurikulum
1.  Prinsip-prinsip umum dalam pelaksanaan kurikulum SNP dalam bentuk pengajaran adalah:
(1)     Siswa harus mendapatkan layanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis, dan menyenangkan.
(2)     Menegakkan 5 pilar belajar
(3)     Siswa mendapatkan layanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan atau percepatan.
(4)     Suasana hubungan siswa dan guru yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat.
(5)     Menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.




(6)     Mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya, serta kekayaan daerah.
(7)     Diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai antar kelas dan jenis serta jenjang pendidikan.
(8)     Penggunaan multimedia dalam pelaksanaan kurikulum
9











KURIKULUM SNP yang akan dilaksanakan/diimplementasikan dalam pembelajaran berdasarkan pada prinsip-prinsip umum:
a.        7-8 prinsip
b.        5-6 prinsip
c.        3-4 prinsip
d.        1-2 prinsip









2.  Ketersediaan referensi/pedoman/ acuan/sumber daya umum
10
Ketersediaan referensi/pedoman/ acuan/sumber daya umum untuk implementasi prinsip-prinsip pelaksanaan KURIKULUM SNP di sekolah dalam tahun terakhir:
a.        90-100 %
b.        80-89 %
c.        70-79 %
d.        < 70 %

2
Struktur Kurikulum Pendidikan Umum
1.
Struktur kurikulum
1.        Isi/muatan struktur kurikulum SNP dan penyusunannya:
a.        Memiliki struktur kurikulum yang memuat 8 mata pelajaran pokok dengan alokasi waktu (jumlah jam per mapel) tiap mapel
b.        Memiliki struktur kurikulum yang ditambah dengan muatan lokal dan alokasi waktunya
c.        Penyusunan muatan lokal yang melibatkan berbagai pihak
d.        Memiliki struktur kurikulum yang memuat program pengembangan diri.
e.        Penyusunan program pengembangan diri  yang melibatkan berbagai pihak
f.         Memiliki struktur kurikulum yang memuat Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL)
g.        Penyusunan PBKL melibatkan berbagai pihak
11













Isi/muatan dalam struktur KURIKULUM  SNP minimal adalah:
a.        6-7 muatan
b.        4-5 muatan
c.        2-3 muatan
d.        1    muatan







2.        Ketersediaan referensi umum
12
Ketersediaan referensi umum sebagai panduan dalam pembuatan struktur KURIKULUM di sekolah dalam tahun terakhir::
a.        90-100 %
b.        80-89 %
c.        70-79 %
d.        < 70 %




3.        Keterlaksanaan program muatan lokal
13
Keterlaksanaan program muatan lokal di sekolah dalam tahun terakhir:
a.        90-100 %
b.        80-89 %
c.        70-79 %
d.        < 70 %




4.        Keberadaan program pengembangan diri
14
Keberadaan program pengembangan diri di sekolah bersifat ekstrakurikuler dalam tahun terakhir:
a.        ≥ 5 program
b.        3-4 program
c.        1-2 program
d.        Tidak ada













15
Keberadaan program pengembangan diri di sekolah bersifat layanan konseling dalam tahun terakhir:
a.        ≥ 5 program
b.        3-4 program
c.        1-2 program
d.        Tidak ada




5.        Keterlaksanaan program pengembangan diri
16
Keterlaksanaan program pengembangan diri bersifat ekstrakurikuler di sekolah dalam tahun terakhir:
a.        90-100 %
b.        80-89 %
c.        70-79 %
d.        < 70 %





17
Keterlaksanaan program pengembangan diri bersifat layanan konseling di sekolah dalam tahun terakhir:
a.        90-100 %
b.        80-89 %
c.        70-79 %
d.        < 70 %




6.        Keberadaan program PBKL
18
Keberadaan program PBKL di sekolah dalam tahun terakhir:
a.        ≥ 5 program
b.        3-4 program
c.        1-2 program
d.        Tidak ada




7.        Keterlaksanaan program PBKL
19
Keterlaksanaan program PBKL di sekolah dalam tahun terakhir:
a.        90-100 %
b.        80-89 %
c.        70-79 %
d.        < 70 %



2.
Standar  dan kompetensi dasar
1.  Penjabaran SK dan KD mata pelajaran SNP: untuk 8 mata pelajaran pokok yaitu: Pendidikan Agama, PKn, Bhs Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya, dan Penjasorkes
20




Sekolah menjabarkan mata pelajaran dalam SK dan KD dengan benar dan sesuai Permendiknas No 22/2006, yaitu untuk:
a.        8 mata pelajaran
b.        7 mata pelajaran
c.        6 mata pelajaran
d.        5 mata pelajaran




2.  Memiliki dokumen standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) untuk setiap mata pelajaran/program pendidikan lain: Muatan Lokal
21
Sekolah menjabarkan mata pelajaran dalam SK dan KD dengan benar untuk mata pelajaran Muatan Lokal:
a.        Ya
b.        Tidak





3.  Memiliki dokumen standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) untuk setiap mata pelajaran/program pendidikan lain: PBKL,

22
Sekolah menjabarkan mata pelajaran dalam SK dan KD dengan benar untuk mata pelajaran PBKL:
a.        Ya
b.        Tidak

3
Beban belajar
1.
Tatap muka
Penerapan kegiatan pembelajaran sesuai dengan ketentuan beban belajar yaitu dengan 3 ketentuan tatap muka:
(1)  Satu jam pembelajaran tatap muka berlangsung selama 35 menit.
(2)  Jumlah jam pembelajaran per minggu minimal 32 jam.
(3)  Junlah minggu efektif per tahun minimal 34 minggu.
23






Beban belajar di sekolah dilaksanakan melalui:
a.        Tiga (3) cara, yaitu: tatap muka, penugasan terstruktur (PT), dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT)
b.         Dua (2) cara
c.        Satu (1) cara
d.        Tidak sesuai dengan Permendiknas No 22/2006





24
Penerapan pembelajaran mengacu kepada ketentuan tatap muka, yaitu:
a.        Tiga (3) ketentuan
b.        Dua (2) ketentuan
c.        Satu (1) ketentuan
d.        Di bawah standar ketentuan dari Permendiknas No 22/2006




2.
Penugasan terstruktur
Pemberian penugasan terstruktur (PT) kepada siswa digunakan untuk :
(1)     Mencapai standar kompetensi minimal nasional.
(2)     Mendalami materi ajar.
25





Mata pelajaran SNP keseluruhan yang berisi program  penugasan terstruktur:
a.        (76-100)%
b.        (51-75)%
c.        (26-50)%
d.        < 26 %





26
Keberadaan/pencantuman tujuan pemberian penugasan terstruktur dari seluruh mapel SNP adalah:
a.        (76-100)%
b.        (51-75)%
c.        (26-50)%
d.        < 26 %



3.
Kegiatan mandiri tidak terstruktur
1.        Program kegiatan mandiri/tidak terstruktur (KMTT) :
a.  Merupakan kegiatan pembelajaran berupa pendalaman materi oleh siswa.
b.  Dirancang guru untuk mencapai kompetensi tertentu.
c.   Waktu penyelesaiannya diatur oleh siswa sendiri.
d.  Waktu kegiatan bagi siswa maksimal sesuai dengan ketentuan beban belajar pada tingkat SMP
27

Sekolah memiliki program kegiatan mandiri/tidak terstruktur pada mata pelajaran SNP memenuhi ketentuan-ketentuan:
a.        4 buah
b.        3 buah
c.        2 buah
d.        1 buah/tidak ada




2.        Keberadaan program tidak terstruktur mapel SNP
28
Mata pelajaran SNP keseluruhan yang berisi program  penugasan mandiri / tidak terstruktur adalah:
a.        (76-100)%
b.        (51-75)%
c.        (26-50)%
d.        < 26 %





3.        Keberadaan tujuan program tidak terstruktur mapel SNP
29
Keberadaan/pencantuman tujuan pemberian penugasan mandiri / tidak terstruktur dari seluruh mapel SNP adalah:
a.        (76-100)%
b.        (51-75)%
c.        (26-50)%
d.        < 26 %

4.
 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
1.
Pengembangan KTSP
PPkulum I, MONITORING, DAN EVALUASIPengembangan KTSP memenuhi ketentuan-ketentuan :
(1)     Berdasarkan kerangka dasar kurikulum, standar kompetensi, dan panduan penyusunan  kurikulum.
(2)     Di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan  
(3)     Sesuai dengan potensi daerah, sosial budaya masyarakat, dan siswa.
(4)     Dilakukan bersama Komite Sekolah.
(5)     Disahkan oleh Dinas Pendidikan  
30
Dalam mengimplementasikan penyusunan mapel SNP, maka dilakukan dengan memenuhi ketentuan-ketentuan:
a.        4-5 ketentuan
b.        3 ketentuan
c.        2 ketentuan
d.        1 ketentuan atau tidak sama sekali






31
Jumlah atau perentase isi KTSP yang memenuhi beberapa ketentuan dalam pengembangan adalah:
a.        (76-100)%
b.        (51-75)%
c.        (26-50)%
d.        < 26 %















2.
Pengembangan Silabus
1.  Ketentuan penyusunan silabus mapel SNP adalah:
·   Penyusun/pengembang silabus mapel SNP: guru sendiri, KKG. Dinas Pendidikan , pihak lain seperti: Puskur, dsb
·   Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Permendiknas No 22/2006 dan No.41/2007
·   Disahkan sesuai dengan ketentuan
·   Sesuai dengan kondisi dan kemampuan sekolah
·   Penggunaan referensi, buku, dan pendukung relevan
32
Sekolah dalam mengembangkan silabus dari seluruh mata pelajaran SNP dilakukan  memenuhi ketentuan-ketentuan:
a.        4-5 ketentuan
b.        3 ketentuan
c.        2 ketentuan
d.        1 ketentuan atau tidak ada




2.  Penggandaan dan kepemilikian silabus mapel SNP didistribusikan kepada:
·   Guru yang bersangkutan
·   Kepala sekolah/sekolah
·   Dinas Pendidikan Kab/Kota
·   Lainnya yang memerlukan
33
Keberadaan dan penggandaan silabus dari semua mapel SNP memenuhi:
a.        ≥ 3 jenis
b.        2 jenis
c.        1 jenis
d.        Tidak ada




3.  Pendokumentasian silabus mapel SNP oleh sekolah:
·      Bentuk cetakan
·      Bentuk file
·      Oleh semua pihak terkait
34
Pendokumentasian silabus mapel SNP oleh sekolah memenuhi ketentuan:
a.        3 ketentuan
b.        2 ketentuan
c.        1 ketentuan
d.        Tidak ada



3.
Pengembangan RPP
1.        Ketentuan penyusunan RPP mapel SNP adalah:
·   Penyusun/pengembang silabus mapel SNP: guru sendiri, KKG, Dinas Pendidikan , pihak lain seperti: Puskur, Dit. PSMP, dsb
·   Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Permendiknas No 22/2006 dan No.41/2007
·   Dikembangkan berdasarkan silabus masing-masing mapel
·   Disahkan sesuai dengan ketentuan
·   Sesuai dengan kondisi dan kemampuan sekolah
·   Penggunaan referensi, buku, dan pendukung relevan
35
Sekolah dalam mengembangkan RPP dari seluruh mata pelajaran SNP dilakukan  memenuhi ketentuan-ketentuan:
a.        4-6 ketentuan
b.        3 ketentuan
c.        2 ketentuan
d.        1 ketentuan atau tidak ada





2.        Penggandaan dan kepemilikian RPP mapel SNP didistribusikan kepada:
·   Guru yang bersangkutan
·   Kepala sekolah/sekolah
·   Dinas Pendidikan Kab/Kota
·   Lainnya yang memerlukan
36
Keberadaan dan penggandaan RPP dari semua mapel SNP memenuhi:
a.        ≥ 3 jenis
b.        2 jenis
c.        1 jenis
d.        Tidak ada




3.        Pendokumentasian RPP mapel SNP oleh sekolah:
·   Bentuk cetakan
·   Bentuk file
·   Oleh semua pihak terkait

37
Pendokumentasian RPP mapel SNP oleh sekolah memenuhi ketentuan:
a.        3 ketentuan
b.        2 ketentuan
c.        1 ketentuan
d.        Tidak ada



4.
Kriteria Ketun-tasan Minimal (KKM)
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) =75 untuk setiap mata pelajaran yang ditetapkan
38
Besarnya KKM yang ditetapkan oleh sekolah terhadap semua mata pelajaran adalah:
a.        8 mapel dengan KKM 75
b.        5-7 mapel dengan KKM 75
c.        2-4 mapel dengan KKM 75
d.        1 mapel atau tidak ada dengan KKM 75








Faktor-faktor sebagai dasar menetapkan KKM untuk setiap mata pelajaran SNP
39
Faktor-faktor yang dipergunakan sebagai dasar/landasan dalam penentuan KKM tiap mapel adalah: karakteristik peserta didik, karakteristik mapel, dan kondisi sekolah,  terpenuhi:
a.        3 faktor
b.        2 faktor
c.        1 faktor
d.        Tidak ada

5.
Kalender Pendidikan
1.
Alokasi waktu dan penetapan kalender pendidikan
Ketentuan dalam menyusun kalender pendidikan Sekolah. :
(1)     Mencantumkan awal tahun pelajaran.
(2)     Mengalokasikan minggu efektif belajar.
(3)     Mengalokasikan waktu pembelajaran efektif
(4)     Mencantumkan hari libur.
(5)     Disusun berdasarkan standar isi dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah. 
40
Sekolah menyusun kalender pendidikan telah memenuhi ketentuan-ketentuan:
a.        4-5 ketentuan
b.        3 ketentuan
c.        2 ketentuan
d.        1 ketentuan atau tidak memenuhi semua ketentuan


Catatan :
...............................................................................................................................................
………………………………………………………………………………………………………………………………………………